Selasa, 03 September 2013

[airputih] Ulat dan Pohon Mangga

Oleh: Andrie Wongso

Suatu kali, seekor ulat tampak kelaparan. Di depannya, tampak pohon mangga
yang sedang menghijau dengan dedaunan segar. Ulat yang sedang kelaparan pun
menghampiri pohon mangga tersebut, lalu segera memanjat untuk memakan
dedaunan itu.

"Hei ulat, sedang apa kamu?" tegur pohon mangga.

Ulat, saking laparnya, lupa meminta izin kepada pohon mangga. "Maaf, aku ke
sini hanya ingin memakan sedikit dari bagian daunmu. Aku sangat lapar,"
jawab ulat memelas.

"Asal kamu tahu saja ya. Di sini tanahnya tandus. Daun-daun yang ada di
batangku ini tidak banyak. Kalau kamu makan di sini, lalu daunku banyak
yang mati, bagaimana aku akan hidup kelak?" tolak pohon mangga dengan
halus. "Dan, kalau sampai daun-daunku ini habis, maka aku tak akan bisa
berbunga . Aku hanya akan jadi pohon tua tanpa bisa berbuah. Pemilik pohon
akan menebangku."

Ulat mengangguk, tanda mengerti kegelisahan pohon mangga. "Baiklah kalau
kamu takut. Aku akan pergi, meskipun sebenarnya aku sudah tak kuat lagi.
Aku benar-benar lapar dan butuh makan," jawab ulat dengan nada berat.
Terseok-seok, ia pun hendak pergi mencari makanan lain.

Melihat itu, pohon mangga merasa tidak tega. Ia pun akhirnya memanggil ulat
kembali. "Wahai ulat, kalau kamu pergi dengan keadaan itu, kamu bisa mati.
Aku pun tidak tega. Maka, makanlah daunku. Tapi, pastikan jangan sampai
membuat aku mati. Makan seperlumu saja."

Ulat pun sangat berterima kasih kepada pohon mangga karena ia bisa kembali
makan. "Terima kasih, pohon mangga yang baik. Aku tidak akan melupakan
jasamu. Aku berdoa, semoga hujan segera turun, sehingga membuat tanah
kembali subur dan daunmu lebih lebat lagi," ucap ulat dengan tulus.

Rupanya, doa si ulat dikabulkan. Tidak beberapa lama, mendung tampak
memayungi bumi. Matahari yang tadi sangat terik, pelan-pelan tertutupi awan
yang siap menumpahkan hujan. Angin yang bertiup pun segera membawa hawa
sejuk yang diiringi rintik hujan. Pohon mangga bersorak kegirangan. Ia
kembali mendapat kesejukan sehingga tanah tandus di sekitarnya kini
menyediakan air yang berlimpah untuk membuatnya subur kembali.


Beberapa waktu kemudian, tampak pohon mangga makin menghijau dan rimbun
daunnya. Tetapi, hingga beberapa lama, pohon mangga itu rupanya belum
berbuah juga.

Suatu kali, ulat yang sudah cukup lama hidup dengan memakan daun pohon
mangga, berubah menjadi kepompong. Pada saatnya kemudian, ulat menjadi
kupu-kupu indah.

"Wahai pohon mangga temanku yang baik, kali ini tiba giliranku membantumu.
Aku akan terbang mencari saripati mangga lain untuk aku bawa kemari. Semoga
bisa membuatmu berbuah lebat, seperti keinginanmu."

Begitulah, mereka saling membantu. Serbuk saripati mangga yang dibawa
kupu-kupu setiap kali terbang, menjadikan pohon mangga memiliki buah ranum
dan manis. Sang pemilik pohon itu pun makin menyayangi pohon mangga. Ia
rutin memberikan pupuk tanaman terbaik. Kini, pohon mangga yang dulu tumbuh
seadanya dan bahkan nyaris mati, bisa tumbuh subur berkat kebaikannya
membantu sang ulat.


Keindahan saling tolong-menolong, tergambar jelas dalam kisah di atas.
Perbuatan baik memang pasti akan mendapat balasan kebaikan.

Demikian juga dalam kehidupan di dunia ini. Kita memang tidak pernah tahu,
tidak pernah mengerti, mengenai timbal balik suatu kebaikan. Tapi, hampir
selalu pasti, kebaikan itu akan membawa lebih banyak keberkahan. Kadang,
datangnya pun tak kita duga-duga. Kadang di saat kesulitan, tiba-tiba ada
saja yang membantu kita. Kadang, apa yang kita sebut sebagai "kebetulan"
sebenarnya merupakan "buah" dari kebaikan yang dulu pernah kita lakukan.

Di sinilah, konteks keikhlasan dan ketulusan dalam membantu orang lain akan
membawa keberkahan dan kebahagiaan. Mungkin tidak selalu "dibalas" secepat
yang kita harapkan. Tetapi saat kita "melupakan", bisa jadi berbagai
kebaikan malah datang tanpa kita harapkan. Itulah Hukum Tuhan yang
universal.

Karena itu, terus bawa dan tularkan kebaikan ke mana pun dan di mana pun
kita berada. Mari berbagi dengan apa yang kita bisa. Baik tenaga, pikiran,
waktu, atau materi. Semua itu akan menjadi "modal" sekaligus "tabungan"
yang akan mengantarkan kita pada hidup penuh keberuntungan. Hidup penuh
kelimpahan.

*sumber: andriewongso.com*

--
Air Putih - Penyejuk Dahaga Jiwa yang Terik
airputih@yahoogroups.com | www.airputih.web.id


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

~------------------------ www.AirPutih.web.id----------------------------
Segelas air putih, untuk kesegaran jiwa. Simak catatan lengkapnya, liat
photo member, dan download arsip di http://seteguk.airputih.web.id
~-------------------- airputih[at]AirPutih.web.id -----------------------

AirPutih Groups Links

Planet airputih:
http://www.airputih.web.idYahoo! Groups Links

<*> To reply to this message, go to:
http://groups.yahoo.com/group/airputih/post?act=reply&messageNum=1284
Please do not reply to this message via email. More information here:
http://help.yahoo.com/help/us/groups/messages/messages-23.html

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/airputih/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
airputih-digest@yahoogroups.com
airputih-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/airputih/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
airputih-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://info.yahoo.com/legal/us/yahoo/utos/terms/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar