Aku tersadar dari pingsan oleh suara ribut disebuah rumah sakit umum. Aku baru saja diselamatkan dari sebuah percobaan bunuh diri. Aku benar-benar tak pernah menyangka hal ini akan menimpa diriku. Diawali oleh perkenalanku dengan seorang pria berperawakan tegap, macho dan cukup gagah. Namanya Andika Surya.Ia dikenalkan kepadaku oleh seorang teman yang kebetulan kami bertemu dalam sebuah ajang expo otomotif yang digelar malam hari. Kamipun jadi sering ketemu disebabkan temanku yang sering bersamanya adalah rekanan bisnisku dan juga sedang menjalin suatu kerjasama dengan Andika, begitulah dia akrab disapa. Dia sudah memiliki sorang istri dan seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Namun bukan karena itu masalahnya. Prinsipnya aku siap jadi kekasih gelapnya atau mungkin selingkuhannya..hal itu aku siap. Namun bagaimana menyampaikan hasratku ini, itulah yang jadi masalah besarku. Aku mencoba menunjukkan perhatianku yang lebih kepadanya. Siang itu HP-ku berdering, nama Andika.S kedap-kedip dilayar hapeku.Hatiku jadi berbunga-bunga.Semangatku menggelora.Segera kuangkat dan..yup..aku diajaknya makan siang disebuah resto dekat tempat kerjaku. Segera kuhadiri undangannya. Siang itu kami bercerita banyak.Dia mengeluh karena usahanya sedikit mundur disebabkan ketatnya persaingan.Dia butuh modal untuk bangkit dari keterpurukan. Tanpa pikir panjang dan bahkan hampir tanpa kusadari, akupun menawarkan bantuan yang kuanggap tak seberapa untuknya. Sore harinya uang sejumlah Rp.500.000.000,- telah pindah kerekeningnya yang memang kuminta siang itu setelah kutransfer lewat mesin ATM. Setelah mengecek saldo rekeningnya, diapun menelpon sekedar mengucapkan terimakasih dan berjanji akan mengganti secepatnya jika usahanya sdh mulai membaik. Waktu terus berlalu, dia sering menelpon dan kamipun semakin akrab lewat telepon. Setahun berlalu usahanya berkembang pesat.Dia menelpon dan mengajak ketemuan. Dipertemuan inilah puncak masalahnya. Dia bermaksud untuk mengembalikan pinjamannya, namun kutolak dengan bahasa halus" sudahlah lupakan saja, aku ikhlas koq membantumu, pakai saja buat tambahan modal lagi". Dia menjadi bingung dan keki. Tak membayangkan kalau aku akan sebaik itu padanya. Dia terus bertanya kenapa aku sampai sebaik itu, kenapa aku berbuat hal yang demikian? Dengan terbata-bata dan sedikit keyakinan yang kukumpulkan akhirnya kusampaikan perasaan ini yang begitu mendalam bahwa selama ini aku memendam perasaan yan teramat mencintainya, menyayangi, rasa ingin memilikinya bahkan lebih. Namun nyaris belum selesai semua ucapanku, sebuah tamparan keras menghunjam dipipi kiriku, kemudian ditambah dengan tinjuan tangan kirinya keperutku. Setelah itu dia berlalu pergi meninggalkan aku dalam kesakitan beserta luka yang mendalam dihati. Sebenarnya aku menyadari akan hal ini dan aku siap menanggung segala resiko atas keberanianku ini. Waktu berlalu, aku terus membayangkan rasa malu dan sakit hati yang kuderita.Hal inilah yang membuatku kalap dan memutuskan untuk bunuh diri. O..ya mungkin para pembaca bingung siapa sebenarnya saya ini. Namaku SUSILO IRAWAN HADI. Maaf aku memiliki kelainan orientasi seks. Dan juga mohon maaf atas ketidak nyaman ini. Mungkin anda ingin tertawa..tertawalah sebelum anda ditertawai. Pesan moral dari cerita ini: JANGAN TERLALU SERIUS BERILAH SEDIKIT SANTAI HATI ANDA DENGAN SEDIKIT TERTAWA. Wassalam, Aco' Dikirim dari Yahoo! Mail pada Android |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar